Saturday, July 11, 2009

SEKOLAH ALKITAB - DASAR - BAB I - PENDAHULUAN

1. Lima Bagian dari Perjanjian Lama
Perjanjian Lama dikelompokkan sebagai berikut :
A. Hukum, yang disebut “Torah” (dalam bahasa Ibrani) atau “Pentateuch” (dalam bahasa Yunani artinya “lima kitab”), terdiri dari lima kitab : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan atau Ulangan.
B. Kitab-kitab sejarah (dua belas kitab) : Yosua, Hakim-Hakim, Ruth, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-Raja, 2 Raja-Raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester.
C. Kitab-kitab puisi (lima kitab) : Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Salomo.
D. Nabi-nabi besar (lima kitab) : Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel.
E. Nabi-nabi kecil (dua-belas kitab) : Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi.

2. Tiga Bagian dari Perjanjian Baru
Perjanjian Baru membuktikan kedatangan Mesiah, dan berisi perjanjian baru yang dibuat setelahnya.

Tentu saja, ada keberagaman topik di dalam kitab-kitab tersebut. Kitab- kitab sejarah, misalnya, berisi beberapa nubuatan (Matius 24, Markus 13, Lukas 21), demikian juga dengan kitab nubuatan yang berisi beberapa surat yang ditulis oleh murid-murid Tuhan Yesus (Wahyu 2-3). Tujuan umum dari kitab yang manapun semata-mata didasarkan pada keseluruhan isinya. Perjanjian Baru dikelompokkan menjadi tidak bagian sebagai berikut:
A. Lima Kitab Sejarah: Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul.
B. Kitab-kitab Sejarah dilanjutkan dengan 21 Surat: Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotiues, 2 Timotius, Titus, Filemon, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, 1 Petrus, 2 Petrus, Ibrani, Yakobus dan Yudas.
C. Ada satu kitab Nubuatan: Wahyu.

Ikhtisar Sejarah

Indahnya Firman Tuhan sebagian oleh karena konsistensinya, meskipun ditulis oleh begitu banyak penulis yang berbeda selama lebih dari satu periode waktu. Sejarah meneliti peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Urutan peristiwa yang diuraikan di bawah ini menunjukkan suatu pergerakan yang sangat menakjubkan mulai dari penciptaan dan kemudian berakhirnya sejarah umat manusia. Dengan melihat peristiwa-peristiwa besar ini, kita dapat menyusuri dengan lebih jelas mulai dari pendahuluan dan kesimpulan dari sejarah yang menakjubkan ini. Kita juga bisa mendapatkan wawasan yang jelas terhadap suatu pertanyaan yang selama berabad-abad dipertanyakan oleh para filsuf. “Mengapa kita berada di sini ?”

Ikhtisar berikut dirancang sebagaimana adanya sebuah ikhtisar. Kita akan menghabiskan sisa hidup kita mengisi rinciannya. Sekarang, mari kita belajar peristiwa-peristiwa sejarah besar yang telah Allah hadirkan di hadapan kita. Kemudian di dalam pelajaran ini, kita akan melihat sebuah ikhtisar yang bagus sekali mengenai rencana Allah yang sangat konsisten.

A. Penggambaran Peristiwa-Peristiwa
1. Penciptaan
Pada bagian awal Alkitab, Kitab Kejadian memberitakan tentang penciptaan awal langit dan bumi ini (Kejadian 1:1; 2 Petrus 3:6). Di bagian akhir Kitab Wahyu, ciptaan awal tersebut dihancurkan, untuk membuat penciptaan “Langit dan Bumi Yang Baru” (Wahyu 21-22).

2. Pemberontakan Iblis
Beberapa waktu sebelum penciptaan manusia, iblis memberontak melawan Allah (Yesaya 14:12-14); Yehezkiel 28). Niat pemberontakan yang pertama ini dijalin dengan rumitnya di sepanjang Kitab Injil; dan semua konflik yang bercabang ini, tidaklah mudah dimengerti. Yang kita ketahui adalah perang telah berkecamuk antara Allah dengan iblis sejak sebelum penciptaan manusia (Wahyu 12), dan bahwa pemberontakan terakhir akan terjadi setelah 1000 tahun masa pemerintahan Yesus Kristus di bumi, yaitu tepat sebelum penciptaan langit dan bumi yang baru (Wahyu 20:7-10).

3. Bumi dan Matahari
Allah mempersiapkan bumi ini untuk didiami oleh manusia (Kejadian 1:2-2:3: untuk catatan kaki, kata “tidak berbentuk” [Bahasa Ibraninya TOHU] dan “kosong” [Bahasa Ibrainya BOHU] masing-masing berarti, “tidak dapat didiami”, dan “tidak berpenghuni”. Masalahnya adalah adanya penyelundup, iblis, yang terus menerus berusaha menentang Allah. Ketika Tuhan memasukkan iblis ke dalam penjara untuk jangka waktu selama Kerajaan Milenium yang akan datang (1000 tahun masa pemerintahan Yesus Kristus, lihat Wahyu 20:1-3), bumi ini akan kembali menjadi bumi yang sempurna bagi manusia (Yesaya 60-66).

4. Ada Yang Pertama dan Adam Yang Terakhir
Manusia pertama, Adam, dirancang menjadi yang pertama dari seluruh ciptaan (Kejadian 1:28; 2:4-25). Dia ditempatkan di Taman Eden untuk mengusahakan dan memeliharanya. “Adam Yang Terakhir”, Tuhan Yesus Kristus (1 Korintus 15:45) akan menegakkan sebuah Pemerintahan, dalam arti harafiah secara fisik selam 1000 tahun (Wahyu 20:4). Dia yang “terakhir” dalam artian tidak ada orang lain lagi yang akan datang sebagai mahluk yang sempurna.

5. Pertarungan Manusia dengan Iblis
Ketika Adam “jatuh” di Taman Eden, dia menjadi tunduk kepada iblis, “penguasa dunia ini” (Kejadian 3; Yohanes 12:31; 16:11). Kemudian Allah membuat iblis tunduk kepada Kristus sebelum Kerajaan Milenium mulai (Wahyu 20:1-3).

6. Seluruh Manusia Akan Dihakimi
Allah mengizinkan manusia tunduk kepada iblis, namun pada akhirnya Allah yang akan berurusan dengan manusia. Di dalam Kitab Kejadian 4-10 kita membaca latar belakang penyebab Air Bah yang terjadi karena ketidaksenangan Allah terhadap ketidakpatuhan manusia (Kejadian 6:1-13). Allah kembali akan menghakimi umat manusia saat Yesus Kristus kembali pada Kedatangan-Nya Kedua, setelah masa tujuh-tahun masa Kesengsaraan kedua. Pada waktu itu Dia akan memisahkan umat manusia antara “domba” (Orang-orang Percaya) dan “kambing” (orang tidak percaya) (Matius 25:31-46).

7. Babel
Setelah Air Bah Nuh, bumi ini kembali dihuni oleh manusia, namun tidak berapa lama manusia kembali mulai menentang Allah. Di Babel, mereka membangun Menara Babel (Kejadian 11), yang menunjukkan usaha mereka untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Mereka berpikir bahwa apabila mereka dapat membangun menara yang cukup tinggi, mereka dapat menyelamatkan diri dari murka Allah (seperti saat zaman Air Bah) dengan naik ke langit. Dasar mereka membangun menara adalah agama yang disebut “humanisme”, yang mengira bahwa manusia dapat menyelamatkan diri mereka sendiri melalui agama dan/atau ekonomi. Kepercayaan-kepercayaan seperti ini merupakan dasar dari semua sistim agama dunia ini. Hanya Kekristenan yang menyadari bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, oleh karena itu manusia membutuhkan seorang Juru Selamat. Beberapa sikap humanistik ditunjukkan di dalam Alkitab oleh mereka yang menentang Allah Yang Hidup. Sikap hidup seperti ini ditemukan di Babel di masa lalu (Yesaya 47) dan Tirus (Yehezkiel 26-27), dan tetap ada di tengah-tengah kita hari ini. Sikap yang serupa ditemukan pada agama-agama dunia, yang percaya bahwa manusia naik ke tempat yang tinggi dengan demikian dapat menyelamatkan diri mereka sendiri. Selama Masa Kesukaran, Allah akan menghancurkan Babel (Wahyu 17-18).

8. Israel
Setelah manusia disebarkan dari Babel dan bahasa-bahasa mereka dikacaukan, Tuhan memanggil Abraham menjadi pendiri suatu bangsa yang baru, Israel (Kejadian 12). Melalui kelahiran putranya yang penuh keajaiban, Ishak, dan kelahiran cucunya, Yakub, janji yang diberikan kepada Abraham mengenai Mesias dilanjutkan (Kejadian 22:1-18; 28:14). Umat Israel akhirnya pindah dari tanah kelahiran mereka dan disebarkan ke seluruh dunia karena tindakan mereka menyembah berhala, namun janji Allah tetap berlaku. Bangsa Israel akan dipersatukan kembali secara rohani setelah Masa Kesukaran dan memberkati dengan Kerajaan Seribu Tahun (Matius 24:29-31).

9. Kedatangan Yesus Kristus Yang Kedua
Kedatangan pertama Yesus Kristus terjadi pada waktu yang sempurna dalam rencana Allah (1 Timotius 2:6). Kitab Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes berhubungan dangan cerita sangat indah tentang kelahiran, pelayanan, kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus. Yesus Kristus jelas adalah “Hamba Yang Menderita”, yang dinubuatkan demikian indahnya dalam Yesaya 53. Kedatangan Kedua Yesus Kristus akan terjadi setelah Masa Kesukaran, ketika Kristus benar-benar menapakkan kaki-Nya kembali di bmi dan mengalahkan musuh-musuh-Nya (Zakharia 14:1-8; Wahyu 19:11-19), dengan demikian mengumumkan Kerajaan Seribu Tahun. Pada saat itu Dia akan hadir sebagai “Raja Penakluk”.

10. Pelayanan-Pelayanan Yang Menentang
Kitab Injil juga menggambarkan pelayanan Tuhan Yesus Kristus (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Pelayanan Kristus adalah salah satu pelayanan kepada orang-orang lain (Matius 20:28). Ini jelas berbeda dengan pelayanan Antikristus (juga dikenal sebagai “manusia durhaka”) yang akan menuntut “penyembahan” atas dirinya sendiri, berusaha untuk menarik perhatikan kepada semua orang untuk menyembah dirinya (2 Tesalonika 2:1-12; Wahyu 6-16).

11. Gereja
Setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus ke sebelah kanan Allah Bapa, Gereja “dipanggil” untuk menyebarkan kabar baik akan pengampunan dosa melalui pengorbanan Yesus Kristus (Kisah Para Rasul). Gereja memikul tanggungjawab untuk membuat “semua bangsa menjadi murid” Yesus Kristus (Matius 28:18-20), sampai gereja tersebut “diundang” ke perkawinan menjadi mempelai Tuhan (1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:50-58; Wahyu 19:7-10).

B. Ringkasan
Ketika kita menganalisa serangkaian peristiwa-peristiwa yang baru saja diterangkan, kita melihat adanya suatu pola yang mengagumkan dan simetris, muncul. Itulah sejarah manusia yang terbentang dan tertutup. Pola tersebut digambarkan dengan grafik berikut. Cocokkan angka-angka berikut bersama dan anda akan melihat gambaran dari rencana Allah.1




1. Penciptaan langit dan bumi yang semula Kejadian 1:1; 2 Petrus 3:6
2. Pemberontakan pertama setan Yesaya 14:12-14; Yehezkiel 28
3. Bumi dipersiapkan untuk manusia Kejadian 1:2–2:3
4. Kehadiran Adam yang pertama Kejadian 2:4-25
5. Manusia tunduk kepada setan Kejadian 3
6. Penghakiman semua umat manusia Kejadian 4-10
7. Pembangunan Menara Babel Kejadian 11
8. Israel dibentuk sebagai sebuah bangsa Kejadian 12
9. Kedatangan Pertama Yesus Kristus Matius, Markus, Lukas, Yohanes
10. Pelayanan Yesus Kristus Matius, Markus, Lukas, Yohanes
11. Gereja diutus Kisah Para Rasul
11. Gereja diundang 1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:50-58
10. Pemerintahan antikris 2 Tesalonika 2:1-12; Wahyu 6–16
9. Kedatangan Kedua Yesus Kristus Wahyu 19:11-19
8. Israel dikumpulkan kembali sebagai sebuah bangsa Matius 24:29-31
7. Penghancuran organisasi-organisasi Babel Wahyu 17–18
6. Seluruh umat manusia dihakimi Matius 25:31-46
5. Setan dikalahkan oleh Kristus Wahyu 20:1-3
4. Kehadiran Adam Terakhir Wahyu 20:4
3. Bumi disempurnakan bagi manusia Yesaya 60–66
2. pemberontakan terakhir setan Wahyu 20:7-10
1. Penciptaan langit dan bumi yang baru Wahyu 21–22

Pekerjaan Rumah :
1. Baca Kejadian 1–2 dan Wahyu 21–22. Apa yang diungkapkan oleh ayat-ayat tersebut?

2. Baca Yesaya 14:12-14 dan Wahyu 20:7-10. Apa dosa awal setan dan apa tujuan akhirnya?

3. Baca lagi Kejadian 1:2–2:3 dan Yesaya 60–66. Di dalam Kejadian, bumi ini dibuat secara sempurna, namun oleh karena kejatuhan Adam, bumi menjadi tidak sempurna. Dengan demikian, apa yang ditunjukkan oleh ayat-ayat dalam Yesaya?

4. Baca Kejadian 3, 1 Korintus 15:45 dan 1 Petrus 2:22-24. Apa perbedaan antara manusia pertama, Adam, dan “Adam terakhir” dengan Yesus Kristus?

5. Baca Efesus 6:10-18. Siapa sebenarnya musuh utama kita dan bagaimana kita mengalahkannya?

6. Baca Kejadian 6:1-13 dan Matius 25:31-46. Apa tema umum dari bab-bab tersebut?

7. Baca Wahyu 17–18. Kepercayaan bangsa Babel adalah aliran kemanusiaan, yang berarti bahwa umat manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Tanpa berusaha mencaritahu lambang di dalam bab-bab tersebut, carilah dua acara yang terutama mewujudkan talentanya dirinya sendiri (Petunju : Bab 17 adalah hanya satu cara, Bab 18 adalah cara yang lain).

8. Baca Kejadian 12:1-3, Ibrani 11:8-12, dan Wahyu 21:10-27. Kapankah janji kepada Abraham dipenuhi secara sempurna dan menyeluruh?

9. Baca Yesaya 53, Zakharia 14:1-8 dan Wahyu 19:11-19. Jelaskan dengan sederhana perbedaan antara KedatanganYesus Kristus yang pertama dan Kedatangan Kedua.

10. Baca 2 Tesalonika 2:1-12 dan Matius 20:28. Apakah perbedaan utama antara pelayaan Yesus Kristus dan pemerintahan “Antikristus”?

11. Baca Matius 28:18-20, Kisah Para Rasul 1:8 dan 1 Tesalonika 4:13-18. Apa fungsi utama dari Gereja sampai diundang untuk bertemu dengan Tuhan?

Saturday, July 4, 2009

Pandangan Allah Mengenai Pekerjaan

Adalah kehendak Allah bagi manusia untuk bekerja, baik sebelum adanya dosa (Kejadian 1:28), maupun sesudah kejatuhan manusia (Kejadian 3:17-19). Sebelum kejatuhan, pekerjaan adalah suatu anugerah dan panggilan dari Allah sendiri. Sesudah kejatuhan, pekerjaan tetap merupakan anugerah dan panggilan, namun sekarang akibat dosa maka pekerjaan itu dilakukan dengan penuh perjuangan (Kej ...).

Di dalam Perjanjian Baru, Paulus menasehatkan jemaat untuk bekerja. Ia juga memperingatkan bahwa, “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (II Tesalonika 3:10b). Jadi bekerja adalah anugerah dan panggilan. Itu sebabnya seorang Kristen haruslah bersukacita ketika bekerja dan bekerja dengan giat dan keras karena menyadari bahwa ini sebuah panggilan di dalam Kristus.

Hilangkan budaya gengsi dan malu dalam bekerja. Gengsi artinya bagaimana pandangan orang lain tentang diri seseorang dan biasanya diasosiasikan dengan harta dan pekerjaan tertentu. Kekristenan tidak mengenal budaya gengsi. Justru orang kristen harus mengejar prestasi karena hidup ini diumpamakan seperti sebuah perlombaan, setiap orang harus mengerjakan yang terbaik (1 Kor ....) dan penilaian bukan didasarkan atas orang lain, melainkan hanya Tuhan.

Di dalam pekerjaan, bisa seseorang ikut bekerja dengan orang lain sebagai pegawai atau bisa seseorang menjalankan bisnis sendiri.


BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI

Semua pekerjaan sehari-hari bisa bersifat suci. Alkitab mengatakan dalam Amsal 14:23, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan." Pekerjaan kita hendaknya merupakan berkat, bukan sumber kebosanan; merupakan kehormatan, bukan pekerjaan yang menjemukan; merupakan pekerjaan yang berarti, bukan pekerjaan yang tidak menarik.

Pada waktu Paulus menulis kepada orang-orang di Efesus tentang pekerjaan, dia berkata, "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus." (Efesus 6:5)

Itu berarti bahwa setiap orang Kristen hendaknya menganggap pekerjaannya suci. Kita perlu menyadari bahwa ketika kita pergi bekerja, kita bekerja bukan hanya untuk majikan kita tetapi juga untuk Yesus.

Pekerjaan kita merupakan tempat yang terbaik untuk bersaksi bagi Yesus dan melayani-Nya. Berikut ini beberapa petunjuk tentang bagaimana kita melakukannya:

Jangan sombong.
Dalam Matius 5:16 Yesus berkata, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Pekerjaan merupakan tempat menaruh pelita yang bagus sekali, tetapi terang kita harus bercahaya, bukan semakin meredup. Orang lain harus melihat terang itu bukan pelitanya. Orang yang menganggap diri benar selalu menjengkelkan di mana-mana, tetapi khususnya dalam pekerjaan.

Jangan suka mengomel.
Jangan selalu bicara dengan tinggi hati kepada mereka yang belum diselamatkan yang ada di sekitar saudara, mereka akan membenci bila melihat Saudara datang. Kolose 4:5,6 berkata, "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." Orang Kristen yang bekerja sambil berkhotbah kepada orang lain perlu mengerti bahwa mimbar adalah tempat untuk berkhotbah. Tidak seorang pun pernah bisa dibawa pada Yesus dengan jalan mengomelinya.

Jangan kendur.
Orang Kristen yang bekerja harus dapat memikul lebih banyak daripada bagian pekerjaan mereka. Benar-benar merupakan dosa bagi orang percaya kalau mereka melakukan kurang daripada yang terbaik yang bisa mereka lakukan. Efesus 6:6 berkata, "Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah."

Dengan kata lain, kita jangan hanya memperhatikan jam, melainkan menjadi hamba-hamba Kristus yang melakukan kehendak Allah dengan segenap hati. Kita seharusnya mempunyai reputasi karena pekerjaan yang baik sehingga bila seorang pengusaha pergi ke kantor tenaga kerja untuk mencari tenaga baru, ia akan berkata, "Jika kamu mempunyai seorang tenaga kerja Kristen, kirimkan ke tempat saya." Kolose 3:23 mengatakan kepada kita, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."

Jangan menurun.
Jangan biarkan hidup kekristenan Saudara mundur, jangan pernah berkompromi. Bersukacitalah selalu, karena sukacita dari Allah adalah kekuatan Saudara. Saudara perlu menghimpun sukacita itu pada pagi hari sebelum Saudara berangkat bekerja. Saudara perlu hidup berkemenangan dalam pekerjaan itu, sebab orang-orang yang tidak mengenal Tuhan sedang memperhatikan Saudara. Saya telah mengamati bahwa sebagian besar orang di tempat kerja tidak begitu tertarik pada soal sorga atau neraka, apa yang mereka ingin ketahui adalah bagaimana bekerja dengan berhasil pada hari Senin. Jika mereka melihat kemenangan dalam hidup Saudara, mereka akan ingin mengetahui penyebabnya.

Dalam 1Petrus 3:15 Rasul menulis, "Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu." Dan kita harus melakukannya dengan lemah lembut dan rasa hormat. Bila orang lain melihat kita hidup penuh kemenangan dalam pekerjaan kita maka kita akan memiliki kesempatan yang sangat efektif untuk bersaksi.

Sebagai orang Kristen kita perlu melihat bahwa pekerjaan sehari-hari kita memiliki arti yang kekal, sebab kita melayani Yesus sementara kita bekerja.


BERBISNIS

Ada 2 hal yang perlu kita pastikan :

1. Kita harus menjalankan bisnis yang mencerminkan Kristus. Dunia bisnis tidaklah selalu jujur. Oleh karenanya tiap orang Kristen wajib hidup dalam kejujuran. Tuhan sendiri berkat bahwa Ia bergaul erat dengan orang jujur (Amsal 3:32). Setiap pelaku bisnis pasti mencari untung dan semua orang mengetahui hal itu. Tidak mungkin ada sebuah bisnis berjalan bila tidak ada keuntungan. Tetapi hendaklah keuntungan bukan satu-satunya tujuan dalam praktek bisnis, sebab bila demikian seseorang akan berupaya menghalalkan segala cara untuk mencapai untung. Padahal setiap perilaku orang percaya ada di bawah terang Kristus.

2. Kita harus menjalankan bisnis yang bertanggungjawab. Maksudnya, pelaku bisnis mampu bekerjasama dengan orang lain dan bisa menerima masukan dari beberapa rekannya (termasuk pasangannya); menyediakan produk yang bermutu dengan harga yang sesuai; menghormati orang yang memberi hutang kepada Anda (Amsal 3:27-28); memperlakukan bawahan dan karyawan dengan adil terutama dalam hal upahnya; dan menjadikan pelanggan atau orang yang menikmati produk atau jasa Anda sebagai yang utama. Jangan menipu mereka.

Isu-Isu Dalam Dunia Bisnis

Dunia bisnis di Indonesia penuh dengan lika-liku yang tidak gampang. Seorang yang mau terjun dalam dunia bisnis menghadapi setidaknya permasalahan yang cukup kompleks dan berat. Pada kesempatan ini saya mengangkat beberapa isu yang penting yang perlu dibahas dalam dunia bisnis di Indonesia:

(1) Masalah Upah/Gaji

Di Indonesia ada yang disebut ketentuan upah minimum untuk para karyawan atau buruh. Masalahnya mungkin adalah seringkali gaji masih di bawah upah minimum. Di sinilah kepentingannya kita melihat manusia bukan sebagai alat produksi tetapi sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah. Firman Tuhan berkata, “Celakalah dia yang membangun istananya berdasarkan ketidakadilan dan anjungnya berdasarkan kelaliman, yang mempekerjakan sesamanya dengan cuma-cuma dan tidak memberikan upahnya kepadanya” (Yeremia 22:13). Pada bagian lain Alkitab berkata, “Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu” (Yakobus 5:4). Ada beberapa pedoman tentang cara mengupah karyawan atau buruh dari ayat-ayat di atas: “

1. Tuhan tidak menghendaki semua orang dibayar dalam jumlah yang sama. Mereka yang melakukan pekerjaan lebih baik harus dibayar lebih besar.

2. Tuhan sangat menuntut keadilan di dalam membayar upah para karyawan;

3. Majikan Kristen bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan minimal para karyawannya.

(2) Masalah Suap

Bagaimana menyelesaikan suap yang begitu merajalela di Indonesia? Tidak mudah berbicara soal suap, karena sepertinya korupsi, uang pelicin, suap sudah merupakan “budaya” Indonesia. Tetapi benarkah demikian? Bagaimanakah kita mengatasinya? Bernard T. Adeney di dalam bukunya memberikan suatu saran bahwa suap (bribes) adalah dosa dan salah, namun kita bisa melakukan pemberian. Pemberian (gifts) itu harus bersifat tulus dan tidak membelokkan kebenaran, serta tidak mendominasi, tidak mengontrol, dan tidak membelokkan hukum (Amsal 17:23).

BISNIS & PELAYANAN

Dalam mengakhiri tulisan ini, maka penting untuk menghubungkan bisnis dan pelayanan. Ide yang baik misalnya perlu mengadakan ibadah di kantor Anda. Ini untuk menolong karyawan bertumbuh secara rohani.
Juga perlu dipikirkan menolong pemuda-pemuda Kristen di gereja yang memerlukan pekerjaan (walaupun bukan tanpa masalah). Ini untuk bertolong-tolongan menanggung beban sesama (Galatia 6:10). Ada banyak ide yang bisa dibuat oleh orang percaya untuk dapat menjadi saksi Kristus, dan bukan semata-mata mengejar keuntungan.